Saya tak keberatan organisasi saya mengambil
teori barat sebagai acuan membuat keputusan. Seperti memutuskan program kerja.
Waktu itu saya dan tim saya di BKPRMI Mantrijeron mendiskusikan kegiatan yang
tepat untuk remaja dan pemuda masjid di Mantrijeron. Remaja dan pemuda yang
mulai meninggalkan masjid setelah dunia mengambil alih perhatian mereka melalui
perkembangan teknologi dan informasinya. Maka Didi, sekjen saya, mulai angkat
bicara.
Ini adalah teori Dr. Gary Chapman, begitu yang
dikatakannya. Five Love Languages,
Didi menyarankan teori ini diterapkan di BKPRMI Mantrijeron. Keren sekali.
Menurut teori itu setiap orang memiliki bahasa
cintanya sendiri. Ada yang bahagia kalau diberi hadiah, tapi ada orang yang
tidak terlalu suka dengan hadiah, bisa jadi yang ia sukai justru apabila ia
bisa menghabikan waktu bersama dengan orang yang dicintainya. Seperti dengan
bermain layang-layang bersama atau jalan-jalan ke pantai bersama. Maka ia
termasuk tipe orang yang tersentuh jika pasangannya mau menghabiskan waktu
bersama dia.
Berikut pembahasannya:
Yang pertama adalah Word of Affirmation. Orang lain akan merasa dicintai jika Anda kasih
dia pujian atau beri dia kata-kata yang enak didengar. Katakanlah "I love
you", "I need you", "Terima kasih banyak", "Sekarang
ibu terlihat cantik ya", atau nyanyikan lagu untuknya.
Yang kedua Quality
Time. Orang akan merasa sangat dicintai jika Anda sering menghabiskan waktu
bersamanya. Misalnya anak Anda suka bermain pasir. Dia akan benar-benar senang
Anda jika Anda mau menemaninya bermain pasir setiap saat. Anak Anda akan
mengingat itu.
Yang ketiga Receiving
Gifts. Besar atau kecil hadiah yang Anda berikan, itu sangat membekas di
hatinya. Anda akan dianggap sebagai seseorang yang spesial. Tipe ketiga ini
adalah tipe yang mudah tersentuh dengan pemberian berupa materi atau hadiah.
Yang keempat Acts
of Service. Mudahnya, dia orang yang senang bila dilayani. Tawarkan untuk
membawakan tasnya, memijatnya, menyucikan piring, atau bantu untuk
menyelesaikan proyek kerjanya.
Yang kelima Physical
Touch. Sentuhan fisik. Tapi tidak melulu soal seks. Tipe ini akan
menganggap gandengan tangan yang Anda mulai terlebih dahulu, pelukan hangat,
dan kecupan di keningnyan sebagai pemberian terbaik.
Lalu bagaimana konteksnya dalam kerja organisasi?
Nah saya dan tim mencoba mengombinasikannya. Kami
menempatkan diri sebagai orang yang memberi. Maka orang-orang yang menjadi
target kami, remaja masjid dan masyarakat umum di Mantrijeron, adalah orang
yang akan menerima persembahan dari kami. Bukankah dunia ini dapat berjalan
baik karena ada yang memberi dan menerima? Seperti Tuhan mengasihi, umatNya
menerima?
MASYARAKAT SUKA KATA-KATA INDAH DAN PUJIAN (WORDS
OF AFFIRMATION)
Ini yang kami programkan: mencetak tim nasyid, penulis, ustad, motivator, atau public speaker
lain. Tujuan kami adalah memberikan masyarakat hiburan melalui kata-kata nan
terbingkai nada-nada indah; lagu dan syair, dan kata-kata nan terbingkai kepiawaian
berbicara di hadapan publik; motivasi dan ceramah.
MASYARAKAT SUKA JIKA KAMI MENGHABISKAN WAKTU
BERSAMA MEREKA, MENEMANI APA YANG MENJADI KEBIASAAN MEREKA (QUALITY TIME)
Ini yang kami programkan: Kami buat les dan privat di masjid untuk anak-anak hingga dewasa, agar
dengan modus les tersebut, kami dapat menghabiskan waktu bersama mereka. Lalu
mengaktifkan kegiatan TPA, Kampung Ramah Anak (KRA), ikut ronda, dan lain
sebagainya. Intinya kami siap memberikan waktu kami untuk dapat membersamai
aktivitas mereka. Cara kami mengambil hati masyarakat.
MASYARAKAT SUKA MENERIMA HADIAH ATAU KEUNTUNGAN
BERUPA MATERI (RECEIVING GIFT)
Ini yang kami programkan: Kami programkan kegiatan yang berhubungan dengan uang, seperti
training entrepreneurship atau buat
bisnis bersama. Kami bantu mencarikan modal dan membimbing bagaimana cara berjualan. Kami pun akan sering mengadakan hal-hal yang bersifat sayembara
dan lomba dengan hadiah-hadiah tertentu.
MASYARAKAT SUKA BILA DILAYANI, ATAU MENDAPATKAN
BANTUAN KEMANUSIAAN (ACTS OF SERVICE)
Ini yang kami programkan: Membuat penyuluhan, cek kesehatan gratis, beasiswa sekolah untuk anak kurang mampu, dan lain sebagainya.
MASYARAKAT SUKA DENGAN KEGIATAN-KEGIATAN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN SENTUHAN DAN FISIK (PHYSICAL TOUCH)
Ini yang kami programkan: Kami agendakan untuk futsal remaja masjid, bulu tangkis, gowes (sepedaan), touring, jogging, dan kegiatan lain yang bersifat sport. Sebab cara ini yang kami pikir berhubungan dengan fisik, sehingga dapat memberikan yang terbaik untuk orang-orang yang senang dengan kegiatan fisik.
Yuris Saputra
No comments: