Remaja Masjid

[Remaja Masjid][bsummary]

Review

[Review][twocolumns]

Yang Kecil, Yang Dimulai

 

Kekeliruan itu biasa. Seperti kelirunya persepsi orang-orang yang sedang merintis organisasi barunya. Jadi ceritanya mereka baru saja membentuk atau masuk ke dalam organisasi baru, dan tak tahu banyak soal manajemen organisasi. Mereka selalu merasa, bahwa untuk memulai mereka perlu membuat kegiatan yang langsung besar.

“Mulai saja dengan kegiatan yang besar,” begitu seseorang biasa berkata. “Sekaligus kegiatan ini akan kita jadikan grand opening dan pengenalan pertama kepada masyarakat.”

Jika Anda mahir berorganisasi, tentunya sah bila Anda memulainya dari hal besar. Sebab pengalaman dan modal Anda cukup. Tapi kenyataannya banyak yang tak mengerti, bahwa besar itu dimulai dari kecil. Anda menjadi ahli sebab dahulu mengawalinya dari hal-hal kecil. Gunung pasir itu bisa terjadi karena dimulai dari timbunan butiran-butiran pasir.

Pak Aminudin betul ketika berkata kegiatan yang baik tidak harus selalu besar. Kegiatan yang baik justru dimulai dari kecil dulu, dan yang kecil itu: dimulai. Iya dimulai, tidak ditunda, apalagi dibatalkan.

Cerita datang dari remaja masjid Jogokariyan. Dulu, main playstation adalah gaya anak muda. Banyak anak muda tak ke masjid bersebab asyik dengan game asal Jepang ini. Dan itu terjadi di Jogokariyan. Remaja di sana masih memilih PS dari pada masjid.

Maka inisiatif ini mengubah banyak hal, ialah pengurus remaja masjid di sana mengusulkan adanya playstation berada di masjid. Ditemptkan di ruangan khusus sehingga kawan-kawan dapat bermain sepuasnya.

Luar biasa betul ide ini. Mereka memulai dari hal kecil untuk mengembalikan anak muda ke masjid. Hal kecil yang sangat dekat dengan remaja saat itu. Dan kabar baiknya, yang kecil itu dimulai. PS yang dianggap kegiatan negatif oleh masyarakat benar-benar dibuat ada di masjid. Anak-anak muda pun mulai berdatangan.

“Yang penting mereka dekat dengan masjid dulu,” kata Gustami salah satu pengurus RMJ, organisasi Remaja Masjid Jogokariyan. “Kan tidak mungkin kalau adzan berkumandang lantas mereka tidak ikut shalat. Tidak mungkin juga mereka tidak bergaul dengan orang-orang masjid kalau aktivitas yang mereka lakukan berada di masjid. Memang ini yang diharapkan.”

Coba pikirkan kembali apa yang saat ini dekat dengan remaja. Apakah motor? Apakah internet? Apakah gadget? Apakah Instagram? Apakah pacaran? Apakah adventure? Apakah tongsis? Apakah kamera? Apakah futsal? Apakah nyari duit?

Lalu cobalah buat hal-hal kecil yang berhubungan dengan semua itu namun tetap syar’i. Bisakah Anda menjawab tantangan itu? Tapi jangan lupa. Jika Anda sudah menemukannya, segera mulai. Sebab yang besar dimulai dari yang kecil, dan yang kecil itu perlu dimulai.

Yuris Saputra

No comments:

Artikel Ringan

[Artikel Ringan][bleft]